Ibarat sebuah medan pertempuran, tentunya diperlukan strategi untuk menghadapi musuh. Strategi-strategi tersebut tentunya harus dicocokan dengan keadaan medan pertempurannya. Begitupun dalam bisnis trading forex, diperlukan strategi-strategi khusus ketika memasuki pasar. Strategi-strategi tersebut termasuk dalam bagian risk management atau biasa yang disebut management resiko.
Strategi tersebut bermacam-macam, sebagai contoh strategi cut loss, switching strategi dan hedging strategi. Namun saat ini, penulis tidak akan membahas strategi yang dipaparkan di atas. Namun, penulis akan membahas strategi moving stop loss dan multiple lot strategy.
1. Moving Stop Loss
Moving stop loss merupakan strategi management resiko yang digunakan ketika kita ingin bertransaksi mengikuti sebuah trend harga ( trend follower). Sesuai dengan namanya, moving stop loss berarti memindahkan level resiko sesuai dengan pergerakan trend. Prinsip moving stop loss sebetulnya mirip dengan trailing stop. Kelemahan trailing stop, tentunya terkendala dengan koneksi internet apabila koneksinya bermasalah dan keadaan meta trader dalam laptop atau komputer yang harus selalu dalam keadaan sistem running. Akan tetapi, strategi moving stoploss tersebut kelemahan tersebut bisa terminimalisir dan strategi ini lebih mengandalkan kemampuan seorang trader dalam menilai resiko pasar.Sebagai contoh : misalkan anda mengambil posisi buy 1 lot di harga 100 dengan resiko sebesar 50 pips. Lalu harga kemudian naik ke 300 yang akhirnya terkoreksi ke 200 dan kembali naik menuju 500. Dari ilustrasi ini, anda bisa menerapkan strategi moving stop loss di area koreksi tersebut, di kisaran 200 sehingga keuntungan anda dapat terjaga. Apabila ternyata naik lagi, anda bisa menempatkan stop loss anda di koreksi berikutnya.
Berdasarkan strategi ini, keuntungan anda dalam jangka panjang akan ditentukan dari seberapa panjang trend – trend yang terbentuk. Pergerakan trend yang hanya memiliki sedikit gelombang biasanya akan menghasilkan kerugian walaupun nilai resiko berhasil dikecilkan. Untuk menghindari hal tersebut, anda dapat menggunakan strategi multiple lot.
2. Multiple Lot Strategy
Banyak orang yang tidak sanggup secara mental untuk menahan sebuah posisi transaksi yang sedang mengalami kerugian. Akan tetapi, membiarkan keuntungan dari sebuah posisi yang masih terbuka juga bukan hal yang mudah. Bayangkan situasi dimana posisi transaksi sudah mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat. Kemudian pergerakan harga masuk ke fase koreksi dan mengurangi keuntungan pada posisi transaksi. Apa yang akan anda lakukan? Di satu sisi anda pasti ingin memaksimalkan posisi transaksi dari kemungkinan kelanjutan trend. Namun di sisi lain anda tidak ingin membiarkan posisi yang sudah mengalami keuntungan tersebut berubah menjadi kerugian.Solusinya adalah dengan menggunakan multiple lot strategy. Dengan menggunakan strategi ini, berarti kita menggunakan volume transaksi yang dapat dipecah. Ketika posisi transaksi sudah mengalami keuntungan, kita dapat mengambil sebagian dan membiarkan sisanya untuk mengantisipasi pergerakan yang lebih besar. Untuk lebih jelasnya, kita akan memakai ilustrasi yang sama dengan moving stop loss.
Sebagai contoh : misalkan anda mengambil posisi buy 4 lot di harga 100 dengan resiko sebesar 50 pips. Lalu harga kemudian naik ke 300 yang akhirnya terkoreksi ke 200 dan kembali naik menuju 500. Dari ilustrasi ini, anda bisa menerapkan strategi multiple lot strategi ketika harga mencapai 300, lalu anda bisa menutup 2 lot atau setengah dari posisi transaksi anda. Lalu ketika harga terkoreksi dan kemudian naik kembali ke 500, anda bisa menutup setengah lot dari posisi anda yang tersisa. Tentunya strategi inipun, bisa dikombinasikan dengan strategi moving stop loss yang telah diutarakan di atas.
Namun sebagai tambahan, untuk menjalankan strategi – strategi diatas, anda harus selalu mengkombinasikan juga dengan risk to reward ratio. Risk to reward ratio adalah perbandingan antara kerugian yang diterima dengan keuntungan yang diperoleh. Pernahkah anda mendengar sebuah sistem trading yang menggunakan stoploss 50 pips dan target profit 30 pips? Sistem tersebut berarti mempunyai risk to reward ration 5 banding 3. Dengan menggunakan dua strategi diatas namun menerapkan risk to reward ratio yang buruk, berarti anda bersedia menanggung kerugian yang nilainya lebih besar dari peluangnya. Sehingga gunakanlah strategi – strategi diatas dengan risk to reward ratio yang baik juga yakni target profit lebih besar dari stoploss nya.
Happy Trading
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon maaf jika banyak kekurangan dalam tulisan saya. Karena saya juga masih belajar dan berharap bisa terus memperbaiki diri.
Mohon keikhlasannya jika dalam tulisan ini ada yang masih kurang. Mudah-mudahan walaupun sedikit akan ada manfaatnya untuk pembaca.
Terima kasih